Langsung ke konten utama

Pekan Pancasila 2017, Menyimpan Harapan Negeri Untuk Indonesia Sejahtera


Saya turut memeriahkan dan berperan aktif di media sosial dalam merayakan Pekan Pancasila. Bukan, bukan sekedar ikut-ikutan atau biar kekinian. Yang saya pikirkan saat itu adalah dengan itulah saya aktif memiliki visi bagi kemajuan Indonesia. Ada pepatah yang mengatakan ketika kamu menuliskan keinginan dan cita-citamu, niscaya itu akan tercapai yang tentunya dengan diiringi usaha dan kerja keras. Jadi, tak ada salahnya bukan melakukan hal serupa? Ketika kita ikut merayakan Pekan Pancasila ini, dan menuliskan caption atau harapan bagi Bangsa dan Negeri Tanah Air Tercinta, insyaallah dengan usaha dan peran aktif kita bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara. Hal sederhananya dengan aktif di tingkatannya masing-masing. Maksudnya gimana sih, Ri? Misalnya, buat yang masih duduk di bangku sekolah, belajar sungguh-sungguh, jadi pelajar yang teladan dan mengamalkan nilai pancasila. Kemudian, bagi yang tingakatan sudah kuliah, bisa menyalurkan aspirasi masyarakat melalui tulisan positif di media cetak atau volunteering di berbagai yayasan. Lalu, bagi masyarakat umum baik yang bekerja atau di rumah, ya minimal mengamalkan nilai pancasila, berperan aktif di lingkungan dan sebagainya.

Ingatkah kita sudah setahun pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai libur nasional? Penetapan 1 Juni sebagai hari libur nasional ini ditetapkan Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Untuk kali pertama pelaksanaan Hari Lahir Pancasila ini, pemerintah melaksanakan berbagai kegiatan bertajuk Pekan Pancasila. Pekan Pancasila akan dimulai pada 29 Mei hingga 4 Juni 2017.

Selama diselenggarakan, pemerintah akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengampanyekan program tersebut. Kerja sama dilakukan melalui penayangan iklan layanan masyarakat di stasiun-stasiun televisi dan bioskop, program talkshow dan musik di berbagai stasiun radio, penerbitan dan pendistribusian buku, serta program lainnya.


Selain itu, Kepala biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yaitu Bey Machmudin juga mengatakan Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2017 dipusatkan di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat. Presiden Joko Widodo akan menjadi Inspektur Upacara. Pelaksanaan upacara bendera juga dilaksanakan di setiap kantor instansi pemerintah baik pusat, daerah, maupun kantor perwakilan Indonesia di luar negeri. Wah, tentu dengan diadakan peringatan ini akan berpengaruh pada masyarakat, bukan?

Tujuan ini dilaksanakan untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila. Jadi, diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keunikannya, selama Pekan Pancasila berlangsung, berbagai logo dan tema acara akan diramaikan di media sosial. Masyarakat bisa berperan aktif dengan menggunakan tagar atau hastag
#PekanPancasila, #SayaPancasila, #PancasilaReborn, #KenalPancasila, #PancasilaPunyaKita, #PancasilaSatu, dan #Pancasila2017
Jadi, nggak heran kan kalau kamu menjumpai hastag dan foto dengan logo di atas di media sosial? Atau bahkan kamu juga berperan aktif upload foto kamu dengan logo serupa? Boleh saja kok, apalagi didasari semangat untuk turut aktif berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Minimal seperti yang saya sebutkan di atas, sesuai peran dan tingkatannya. Syukur-syukur bisa mengharumkan nama bangsa dan negara. Amin.🙇🙏.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Concert Review : Duo Marco Vezzoso and Alessandro Collina

Menikmati musik Jazz di malam hari bagi saya tak sekedar hiburan atau relaksasi tapi juga memahami seni dan keindahannya. 26 Agustus 2017 lalu, saya menghadiri undangan konser di daerah Menteng, Jakarta. Konser ini mendatangkan musisi asal Italia yaitu Duo Marco Vezzoso dan Alessandro Collina. Mini konser beraliran musik Jazz ini dimulai dengan persembahan lagu Indonesia Raya yang dibawakan langsung oleh Marco Vezzoso (trumpeter) dan dilanjutkan dengan serangkaian musik lainnya karya duo musisi asal Itali tersebut. Alessandro Collina yang merupakan pianis  mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta. Bahkan ia memberikan tanggapan mengenai konsernya di Indonesia. "Saya baru pertama kali datang ke Indonesia, menurut saya orang-orang Indonesia sudah siap untuk mendengarkan musik European Jazz meski dalam hal ini saya tidak tahu apakah orang-orang Indonesia akan menyukainya, akan tetapi dengan musik ini ternyata menghubungkan antar negara yang berbeda dan ini me...

Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Menyongsong Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015

Image : kompasiana Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN, seluruh Negara Anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keterlibatan masing-masing negara dalam kerjasama, baik multilateral maupun regional, memiliki kepentingan sendiri-sendiri, begitu pula Indonesia memiliki kepentingan sendiri dengan kerjasama ASEAN. Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan sembilan Negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia Tantangan yang dihadapi oleh I...

#RSProject Bantu Peduli ODGJ Panti Fajar Berseri

Membaca judul dari campaign ini mungkin Anda bertanya-tanya apa sih #RSproject ini? Projectnya Rumah Sakit? Hehe sama sekali bukan😁 Jadi, #RSproject ini merupakan singkatan Riri and Sandy project . Kami berinisiatif membuat project campaign ini di latarbelakangi oleh rasa kepedulian kami terhadap orang-orang yang memiliki masalah mental illness . Apalagi d i masa pandemi ini, salah satu kelompok yang paling terdampak akibat krisis Covid-19 adalah keluarga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa. Mereka disebut dengan kelompok rentan. Kelompok rentan sering juga disebut sebagai kelompok marginal yang umumnya berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi yang dialami. Kelompok ini seringkali mengalami apa yang disebut dengan pengecualian untuk mendapatkan program pemerintah.  Stigma dan diskriminasi menjadi pagar pembatas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan masyarakat, yang menyebabkan mereka berada dalam kesulitan ekonomi.  Di luar alasan ini, kami berdua juga memiliki al...