@ririaer
Idul Adha 2017 ini aku dan teman-teman berkunjung ke Kuala Lumpur. Awalnya bukan karena mau merayakan Hari Raya Qurban di Negeri Jiran tetapi karena memang tepat di Idul Adha tanggal merahnya nempel di weekend (Idul Adha hari Jumat) dan tentu saja libur kerja. Jadi, kami memutuskan untuk traveling sekaligus merasakan sholat Idul Adha di negeri tetangga.
Penerbangan kami pada Kamis malam, dan untungnya kantor memberikan kebijakan karyawan boleh pulang jam 17.00 untuk bersiap yang mau pulang kampung atau bepergian karena tentunya kalau jam 18.00 (hari biasa kami pulang) akan macet sekali. Meski jam pulang dipercepat, tak membuatku lebih santai sampai di Bandara. Nyatanya, baru keluar area kantor pun sudah kena macet, kendaraan sudah beruntun bak semut beriringan. Panik! Iya, sumpah panik banget saat itu dan setelah ini jadi pelajaran banget sih mending ambil penerbangan pagi sekalian atau ambil izin pulang lebih cepat atau pakai trik naik motor atau lainnya deh! Mungkin bisa dijadikan pelajaran buat kamu juga.
Lucunya namanya juga cewek, ya panik terus menggerutu sendiri sambil ceritain keadaan pada teman yang sudah nyampe duluan di Bandara. Mereka pun jadi ikutan panik sih, ya namanya temannya kena macet, belum lagi mepet jadwal check in nya. Duh, belum lagi bagian imigrasi ngantri.
Kami tiba di Kuala Lumpur sekitar pukul 23.00, kemudian karena kami mau berkunjung ke teman kami yang kebetulan tinggal di Kuala Lumpur akhirnya harus menunggu sampai jam bis pagi.
Jadi, bisa dibilang sampai sana sudah hari Idul Adha, Tapi, alhamdulillah kami berusaha dan masih bisa Sholat Idul Adha bersama. Meski belum beristirahat (tapi sudah mandi dan membersihkan badan kok😂).
Ngomongin soal Sholat Idul Adha di Negeri tetangga sebenarnya ya sama aja kaya di Indonesia, toh bahasanya masih mirip. Bahkan di sampingku ternyata dari Indonesia yang memang bekerja di Kuala Lumpur. Kami sempat ngobrol juga. Masjidnya tergolong bersih dan nyaman meskipun tak begitu besar.
Setelah itu, kami makan di rumah makan terdekat dari Masjid yang pramusajinya berasal dari India (Iyalah memang banyak orang dari India memilih hidup di Malaysia, harusnya waktu itu wawancarain ya kali aja dapat info banyak😆
Baiklah setelah selesai makan dan kembali ke tempat tinggal teman, kami mengambil barang yang kami titipkan disana selama Sholat kemudian menuju Hotel kami yang berlokasi di Chow Kit. Chow Kit ini salah satu kota yang banyak penduduk Indonesia nya lho!
Begitu sampai langsung jepret💁@ririaer
Kami hanya menghabiskan liburan kami di Kuala Lumpur selama 3 hari 2 malam, jadi tempat wisata yang kami kunjungi pun terbatas. Di hari pertama kami berkunjung ke KL Gallery, Petronas Twin Towers (yang jadi lambang dan tempat favorit untuk dikunjungi di Kuala Lumpur) dan ke beberapa spot lain di sekitarnya untuk mencari angle foto (kemana-mana emang suka banget pose😂). Kemudian di hari berikutnya kami berkunjung ke Batu Caves, beberapa tempat makan, Pasar Seni dan beberapa tempat lain di sekitar.
Oh ya, omong omong soal Batu Caves, undakan tangga buat masuk ke Caves nya memang bikin gempor sih, tapi dijamin nggak nyesel deh begitu masuk. Penuh dengan nilai seni dan religi.
Sebenarnya, pengalaman trip ke Kuala Lumpur ini diluar prediksi sih karena awalnya berniat ke salah satu negeri di Asia Timur dan batal akhirnya kami memutuskan ke KL karena dekat dan berhubung libur cuma 3 hari jadi lumayan banget deh. Tapi, pas ngerasain disana (entah karena keseruan kami mulai dari berantem, debat, ledek-ledekan sampai hal-hal lucu yang bikin ngakak atau karena emang suasana dan tempatnya asyik) rasanya kaya seru banget!
Okay, ditunggu ya #TravelStory berikutnya💚
Komentar
Posting Komentar