Langsung ke konten utama

Review : Film Thor Ragnarok


Woohooo! Ini saatnya review film bulan Oktober. Berhubung gue sukanya film bergenre thriller, adventures, heroes, mystery maka reviewnya juga berkisar ini ya😁. Kalian sudah nonton film Thor Ragnarok? Buat yang sudah pasti setuju dong film ini keren? It's the funniest Marvel movie to date. In fact, it may be the funniest superhero movie ever. From the first scene until the very last, it's a non-stop cavalcade of jokes wrapped around an epic, sweeping space adventure. The whole thing will make you absolutely giddy. Karena saking kerennya, yang belum nonton buruan deh nonton. Bisa download atau yang bajakan juga ada hehe.



Image : i.kinja-img

FYI, buat yang belum update film terbaru biskop, gue akan jelasin sekilas tentang film ini. Thor Ragnarok ini adalah film super hero berdasarkan karakter Marvel Comic, nggak heran kalau pecinta komik sudah familiar. Film yang disutradari Taika Waititi ini adalah sekuel Thor dan Thor : The Dark World, serta merupakan film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Nah, kalau pada penasaran siapa aja pemainnya? Di film ini ada Chris Hemsworth, Tom Hiddleston, Cate Blanchett, Idris Elba, Jeff Goldblum, Tessa Thompson, Karl Urban, Mark Ruffalo dan Anthony Hopkins. Dalam Thor: Ragnarok, Thor harus mengalahkan Hulk dalam sebuah pertarungan gladiator untuk bisa menyelamatkan Asgard dari Hela dan tibanya Ragnarök. Syuting utama dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober, 2016, di Queensland dan Sydney, Australia.

Salah satu adegan kocak menurut gue itu  ketika Loki (adik Thor) bertemu dengan Valkyrie, mereka lalu berkonfrontasi. Loki pun kalah dan diikat. Ia lalu diperlihatkan kepada Thor dan Bruce Banner (teman Thor). Dan Thor nggak percaya itu adalah saudaranya, Thor menyangka Loki yang diikat Valkyrie adalah perwujudan sihirnya. Ia pun langsung melempar kaleng ke arah Loki, pokoknya itu adegan lucu deh.




Oh ya, hal menarik atau pesan yang diambil dari film ini ada beberapa. Pertama, seseorang yang memiliki niat jahat, serakah dan oportunis pada akhirnya akan menuai azab dampaknya sendiri suatu saat. Bisa digambarkan dari Hela, tokoh antagonis perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang sangat berbeda. Hela tidak hanya ingin menguasai dunia ataupun menjadi penguasa alam semesta. Ia ingin mendapatkan sebuah pengakuan, namun caranya salah, terlalu serakah dan tak memikirkan orang lain. Hingga akhirnya kedua adiknya (Thor dan Loki) bersama tim melawan dan mengalahkannya. Kedua, kerjasama tim dan saling menghargai satu sama lain akan membuat kekompakan dalam tim (kalau di ilmu manajemen namanya tim building😂). 

Kalau tadi udah mengulas kelebihan, pastinya kalian penasaran dong apa sih kekurangan dari film ini? Hmm, salah satunya sih ending yang mudah ditebak (storynya kreatif tapi kalian yang biasa nonton film super hero pasti udah hafal deng endingnya bakal gimana). Tapi, emang nih film kreatif dan unik banget kok!

Buat temen-temen gue yang pecinta komik sih banyakan komentar walaupun diambil dari komik tapi adegannya nggak sama persis. Mirip kaya Harry Potter yang banyak dimodifikasi ketika filmnya diangkat dari buku. Jadi nggak heran, penonton yang udah baca komik Marvel sebelum nonton merasa nonton sesuatu yang menarik, segar dan banyak kejutan. Apalagi ada humor yang bikin ngakak😆

Selamat menonton, guys! Kita tunggu film Marvel seru lainnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Concert Review : Duo Marco Vezzoso and Alessandro Collina

Menikmati musik Jazz di malam hari bagi saya tak sekedar hiburan atau relaksasi tapi juga memahami seni dan keindahannya. 26 Agustus 2017 lalu, saya menghadiri undangan konser di daerah Menteng, Jakarta. Konser ini mendatangkan musisi asal Italia yaitu Duo Marco Vezzoso dan Alessandro Collina. Mini konser beraliran musik Jazz ini dimulai dengan persembahan lagu Indonesia Raya yang dibawakan langsung oleh Marco Vezzoso (trumpeter) dan dilanjutkan dengan serangkaian musik lainnya karya duo musisi asal Itali tersebut. Alessandro Collina yang merupakan pianis  mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta. Bahkan ia memberikan tanggapan mengenai konsernya di Indonesia. "Saya baru pertama kali datang ke Indonesia, menurut saya orang-orang Indonesia sudah siap untuk mendengarkan musik European Jazz meski dalam hal ini saya tidak tahu apakah orang-orang Indonesia akan menyukainya, akan tetapi dengan musik ini ternyata menghubungkan antar negara yang berbeda dan ini me...

Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Menyongsong Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015

Image : kompasiana Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN, seluruh Negara Anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keterlibatan masing-masing negara dalam kerjasama, baik multilateral maupun regional, memiliki kepentingan sendiri-sendiri, begitu pula Indonesia memiliki kepentingan sendiri dengan kerjasama ASEAN. Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan sembilan Negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia Tantangan yang dihadapi oleh I...

#RSProject Bantu Peduli ODGJ Panti Fajar Berseri

Membaca judul dari campaign ini mungkin Anda bertanya-tanya apa sih #RSproject ini? Projectnya Rumah Sakit? Hehe sama sekali bukan😁 Jadi, #RSproject ini merupakan singkatan Riri and Sandy project . Kami berinisiatif membuat project campaign ini di latarbelakangi oleh rasa kepedulian kami terhadap orang-orang yang memiliki masalah mental illness . Apalagi d i masa pandemi ini, salah satu kelompok yang paling terdampak akibat krisis Covid-19 adalah keluarga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa. Mereka disebut dengan kelompok rentan. Kelompok rentan sering juga disebut sebagai kelompok marginal yang umumnya berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi yang dialami. Kelompok ini seringkali mengalami apa yang disebut dengan pengecualian untuk mendapatkan program pemerintah.  Stigma dan diskriminasi menjadi pagar pembatas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan masyarakat, yang menyebabkan mereka berada dalam kesulitan ekonomi.  Di luar alasan ini, kami berdua juga memiliki al...