Langsung ke konten utama

Review Antipodean Coffee : Temani Harimu yang Sendu, Sambut Langit Biru...



Duduk di sebuah kafe yang sepi dan tak banyak dikunjungi seringkali menjadi tempat 'me time' yang asik. Betapa tidak? Kau bisa nikmati atmosfer sendu hanya dengan dirimu.

Tanpa terusik bising.

Tanpa takut ada yang mengenalimu.

Bahkan kau bisa tumpahkan air matamu.

Tak ada yang mengganggu.

Kecuali isakmu mengusik barista kafe itu.

Aku pun begitu, menikmati secangkir hazelnut latte dengan tumpukan buku. Namun, bukan untuk disentuh. Ya, kali ini aku hanya ingin menikmati sendu. Sendu? bagaimana bisa kau nikmati sendu? Ah tentu bisa, kau hanya perlu merenung sesaat. Bukan, bukan meratap. Hanya merenung, akan masa depanku, akan hal yang telah terjadi padaku, akan seseorang yang kurindu. Dan biarlah hari biruku kunikmati dalam kalbu.

Pria di belakang meja pesanan dengan seragam barista itu sesekali menatapku. Mungkin ia bingung, "sedang apa perempuan itu? Sejak tadi hanya menatap ke jendela" tapi itu hanya perkiraanku, peduli amat sampai begitu. Bisa saja itu hanya perasaanku karena sendu yang membuat emosi kelabu.

Kafe dengan papan cokelat kehitaman yang terpampang dengan tulisan "Antipodean Coffee" ini memang tak banyak pengunjung hari ini, nampaknya. Atau mungkin banyak pengunjung namun karena ukuran ruangannya yang tak besar, mereka enggan duduk lama disitu. Beli dan pulang. Entahlah.

Kau bisa nikmati aneka kopi disini. Seperti halnya kafe lainnya, menu seperti cappuccino, latte, espresso dan sebagainya tetap ada di kafe ini. Tapi, bagiku tempat ini pas untuk dijadikan singgahan ketika penat menghampiri. Bahkan ketika dadamu merasa sakit tak terperi. Tak berlebihan. Tapi, sesekali kau juga perlu cari tempat untuk me-time.


Memesan menu breakfast dan lunch disini asik juga. Karena rasanya cukup enak dan ketenangan suasananya membuat lebih nikmat. Di seberang kafe ini pun ada toko bunga, barangkali mau membeli seikat bunga untuk hapuskan kerapuhanmu dan berbaikan dengan si pujaan hati.

Berbelanja setelah menikmati kopi disini pun juga ide menarik. Di sebelah kedai kopi ini, terdapat swalayan yang mungkin bisa membantu menemani harimu yang syahdu. Tak ada salahnya bukan?


Jika kurang puas, tak perlu kalut, karena kau bisa nikmati jalan-jalan di toko buku. Toko buku yang berada seruangan dengan kedai kopi. Ah, apalagi yang kau keluhkan. Sudahi saja sendumu itu. Jalani lagi hidupmu. Kelak ada saatnya keindahan itu menjemputmu. Dan kau akan lupa pernah rasakan pilu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Concert Review : Duo Marco Vezzoso and Alessandro Collina

Menikmati musik Jazz di malam hari bagi saya tak sekedar hiburan atau relaksasi tapi juga memahami seni dan keindahannya. 26 Agustus 2017 lalu, saya menghadiri undangan konser di daerah Menteng, Jakarta. Konser ini mendatangkan musisi asal Italia yaitu Duo Marco Vezzoso dan Alessandro Collina. Mini konser beraliran musik Jazz ini dimulai dengan persembahan lagu Indonesia Raya yang dibawakan langsung oleh Marco Vezzoso (trumpeter) dan dilanjutkan dengan serangkaian musik lainnya karya duo musisi asal Itali tersebut. Alessandro Collina yang merupakan pianis  mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta. Bahkan ia memberikan tanggapan mengenai konsernya di Indonesia. "Saya baru pertama kali datang ke Indonesia, menurut saya orang-orang Indonesia sudah siap untuk mendengarkan musik European Jazz meski dalam hal ini saya tidak tahu apakah orang-orang Indonesia akan menyukainya, akan tetapi dengan musik ini ternyata menghubungkan antar negara yang berbeda dan ini me...

Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Menyongsong Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015

Image : kompasiana Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN, seluruh Negara Anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keterlibatan masing-masing negara dalam kerjasama, baik multilateral maupun regional, memiliki kepentingan sendiri-sendiri, begitu pula Indonesia memiliki kepentingan sendiri dengan kerjasama ASEAN. Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan sembilan Negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia Tantangan yang dihadapi oleh I...

#RSProject Bantu Peduli ODGJ Panti Fajar Berseri

Membaca judul dari campaign ini mungkin Anda bertanya-tanya apa sih #RSproject ini? Projectnya Rumah Sakit? Hehe sama sekali bukan😁 Jadi, #RSproject ini merupakan singkatan Riri and Sandy project . Kami berinisiatif membuat project campaign ini di latarbelakangi oleh rasa kepedulian kami terhadap orang-orang yang memiliki masalah mental illness . Apalagi d i masa pandemi ini, salah satu kelompok yang paling terdampak akibat krisis Covid-19 adalah keluarga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa. Mereka disebut dengan kelompok rentan. Kelompok rentan sering juga disebut sebagai kelompok marginal yang umumnya berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi yang dialami. Kelompok ini seringkali mengalami apa yang disebut dengan pengecualian untuk mendapatkan program pemerintah.  Stigma dan diskriminasi menjadi pagar pembatas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan masyarakat, yang menyebabkan mereka berada dalam kesulitan ekonomi.  Di luar alasan ini, kami berdua juga memiliki al...