Langsung ke konten utama

#JazzMusic Giovanni Allevi Memesona Dengan Dentingan Piano Klasik-Kontemporernya




Tahun 2016 lalu, gue dapat undangan tiket nonton Jazz Concert Giovanni Allevi dari sebuah institusi yang pernah gue ikuti acaranya. Kebayang dong betapa senangnya gue?😍💗 Sebenarnya udah beberapa kali juga sih dapat undangan konser musik (di luar invitation liputan sebagai jurnalis), tapi setiap nonton performance musik klasik, musik jazz dari Italia tetap terpesona deh! Well, disini gue nggak akan bahas tentang konsernya tapi lebih ke Giovanni dan lagunya yang ratusan kali gue putar tiap hari.


Eits sebentar, agak melenceng dikit dari topik utama tentang Giovanni ya. Jadi, iseng-iseng gue baca tentang kepribadian seseorang berdasarkan jenis musik yang disukai. Nah, kalau gue kan sukanya musik jazz, R&B dan klasik (ya beberapa jenis musik lainnya suka juga tapi nggak kaya 3 jenis ini).


Berdasarkan hasil iseng-iseng riset, orang yang suka musik jazz itu punya karakter..............

"Termasuk golongan orang-orang kreatif yang menghargai diri sendiri, outgoing, dan santai. Pencinta jazz adalah orang yang teliti, ingin segalanya terlihat sempurna termasuk penampilannya, nyentrik, dan selalu tampak fresh. Ide-idenya unik dan kreatif. Pembawaannya juga tenang. Namun kalau sudah badmood, bakalan agak susah diatasi. Dia juga penyayang, romantis, terbuka, suka hal-hal baru, harga dirinya cukup tinggi, dan cenderung tenang seperti alunan musik jazz yang biasanya tenang dan lembut."
Begitulah hasilnya, entah sih tapi beberapa sifat yang dikatakan emang gue banget (halah!). Okay, melanjutkan topik tentang Giovanni Allevi nih.

Sosok Giovanni Allevi...

Kalau kalian penasaran seperti apa sosoknya bisa digambarkan seperti ini di hampir setiap konser, perawakannya santai bahkan melakukan konser resmi dengan mengenakan kaus hitam dan jins. Tapi, kalau kalian menyimak, dengan caranya ini tentu membuat penonton merasa dekat. Sekilas saja, kerendahan hati sang pianis ternama itu terlihat dari gayanya berbicara. Giovanni Allevi seringkali di konsernya membuka tiap lagu yang dimainkan dengan cerita-cerita manis tentang keluarga dan masa kecilnya. Tidak jarang cerita-cerita tersebut diselipkan dengan humor yang membuat penonton tertawa. Ah, sweet!💗

Musik dan Keindahannya...




Menghipnotis! Kalau gue bilang ketika mendengarkan musiknya Giovanni emang rasanya seperti terbawa dalam setiap dentingan pianonya. Bahkan rasanya terbawa ke suatu masa dan ruang waktu yang menentramkan. Cool! Musik-musik Giovanni Allevi memang disebutkan sebagai musik yang intim. Dideskripsikan sebagai “classical rebel” dan “infant terrible”, musik Allevi mengkombinasikan ritme khas Eropa dengan gambaran masa kini. Ia juga disebut sebagai seorang fenomena. Karyanya sudah dimainkan di depan jutaan penonton di Carnegie Hall, sampai ke Beijing Olympic Games, dan sampai ke Arena di Verona. Musiknya memang tidak terdengar seperti karya kompleks komposer avant-garde. Tapi,  kontribusi Allevi telah menghadiahkannya sebuah penghargaan dari Presiden Giorgio Napolitano, Paus Francis, Paus Benedict XVI, dan peraih Nobel, Mikhail Gorbachev. Keren banget kan, guys? That's why I'm kinda love him!😍💗 By the way, lagu kesukaan gue dari Giovanni Allevi itu Aria dan Secret Love.


Jazz Itu...


Image : giovanniallevi


Belum afdol rasanya ya kalau kita membahas Jazz, musisi Jazz dan lagu Jazz favorit, tapi belum tahu asal-usulnya. Nah, sebenarnya seperti apa sih asal-usul Jazz? Asal-usul dari kata jazz adalah salah satu yang paling dicari dalam bahasa Inggris Amerika modern. Seperti dijelaskan lebih rinci, jazz dimulai sebagai istilah slang Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti 'yang bervariasi' tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz datang dari musik jazz di Chicago sekitar tahun 1915. Jazz dimainkan di New Orleans sebelum waktu itu, tetapi tidak disebut dengan jazz. Ya, begitulah rincinya tentang Jazz. Gue sendiri awalnya pecinta R&B tulen, hanya saja begitu mendengarkan berbagai musik Jazz mulai deh suka.



Image : sanseveroweb

FYI nih guys, sebelum konsernya di Jakarta 2016 silam, Giovanni Allevi telah melakukan tur Asia Tenggara ke Singapura dan Bangkok. Konser tersebut pun didukung oleh PBB dan WHO, sehubungan dengan Hari Kesehatan Dunia pada tanggal 7 April. Satu lagi yang gue suka dari Giovanni Allevi yaitu dia banyak tergabung dalam kegiatan sosial dan humanitarian. Bahkan menjadi duta Save The Children pada bulan Desember 2013. Dalam hal ini, Allevi mengadakan acara temu yang berkolaborasi dengan Ananda Sukarlan Center. Acara tersebut mengundang murid-murid muda berbakat yang memainkan karya-karya Allevi. Salah satu anak yang hadir bahkan menyandang difabilitas, tetapi bermain sama hebatnya dengan anak-anak yang lain. Ah, idola banget deh! Gue pribadi memang suka kegiatan kerelawanan dan NGO sejak dulu dan mulai aktif banget di tahun 2015 sampai sekarang. Jadi, nggak heran kalau gue suka dengan idol yang rendah hati dan suka dengan kegiatan kemanusiaan.


Well, sekian dulu ya sharing tentang #JazzMusic dan Giovanni Allevi. Semoga bisa menonton banyak konser lainnya dan tetap berkarya. See you, Giovanni!😆


PS. Guys, tunggu #sharing dan #review lainnya ya!🙇


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Film Thor Ragnarok

Woohooo! Ini saatnya review film bulan Oktober. Berhubung gue sukanya film bergenre thriller, adventures, heroes, mystery maka reviewnya juga berkisar ini ya😁. Kalian sudah nonton film Thor Ragnarok? Buat yang sudah pasti setuju dong film ini keren? It's the funniest Marvel movie to date. In fact, it may be the funniest superhero movie  ever . From the first scene until the very last, it's a non-stop cavalcade of jokes wrapped around an epic, sweeping space adventure. The whole thing will make you absolutely giddy . Karena saking kerennya, yang belum nonton buruan deh nonton. Bisa download atau yang bajakan juga ada hehe . Image : i.kinja-img FYI , buat yang belum update film terbaru biskop, gue akan jelasin sekilas tentang film ini. Thor Ragnarok ini adalah film super hero berdasarkan karakter Marvel Comic , nggak heran kalau pecinta komik sudah familiar. Film yang disutradari Taika Waititi ini adalah sekuel Thor dan Thor : The Dark World , serta merupakan fi...

Amazing! Things To Do In Sumba You Would Love To Embark On

Have you always wanted to travel back in time and get a taste of an ancient civilization? In Sumba, a mysterious and rugged island located in East Nusa Tenggara, southwest of Flores, you can get a glimpse of tribal villages built on hilltops and fortified by historic stone walls. If the Skull Island from the movie King Kong is real, Sumba could be a pretty good candidate to fill that title. In fact, headhunting rites are still going on and you can literally find “skull trees” in the villages where severed heads would be displayed. Here, rolling savannah and uncharted limestone hills layer the countryside, while hilltop villages with thatched tribal homes are guarded by megalithic tombs. This is also one of the prime destinations for surfers around the world. Getting there: Sleepy Waitabula, the most easterly large town in Sumba, is your western gateway to Sumba and houses the island’s largest and most modern airport, Tambolaka. On the other hand, the capital Waing...

Review Cosmetics : The Body Shop, Not Your Usual Stuff

Never really cared for aquatic fragrances before but I'm opening up to trying different fragrances. BUT, this beautiful package is actually quite nice. More like a unisex kind of scent. This package include The Body Shop White Musk Smoky Rose Eau De Toilette, White Musk Shower Gel Douche and White Musk Smoky Rose Body Lotion Lait Corporel.  I bought this Body Shop perfume for the everyday use and also because it was on sale at the Body Shop, also I did fall in love with it so I decided to buy it. Sometimes I'm kind of girly in the way I dress and style my hair and do my makeup. So I think this would suit me well. The way I look at it is, that this would be like wearing an over sized masculine watch with a pretty feminine dress. It's the juxtaposing of masculinity and femininity. It kind of offsets prettiness and balances things out. It's like something new that you didn't expect, it's the element of surprise. To me, its like coco mademoiselle perfume, e...