Langsung ke konten utama

Concert Review : Duo Marco Vezzoso and Alessandro Collina


Menikmati musik Jazz di malam hari bagi saya tak sekedar hiburan atau relaksasi tapi juga memahami seni dan keindahannya. 26 Agustus 2017 lalu, saya menghadiri undangan konser di daerah Menteng, Jakarta. Konser ini mendatangkan musisi asal Italia yaitu Duo Marco Vezzoso dan Alessandro Collina. Mini konser beraliran musik Jazz ini dimulai dengan persembahan lagu Indonesia Raya yang dibawakan langsung oleh Marco Vezzoso (trumpeter) dan dilanjutkan dengan serangkaian musik lainnya karya duo musisi asal Itali tersebut.





Alessandro Collina yang merupakan pianis  mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta. Bahkan ia memberikan tanggapan mengenai konsernya di Indonesia.

"Saya baru pertama kali datang ke Indonesia, menurut saya orang-orang Indonesia sudah siap untuk mendengarkan musik European Jazz meski dalam hal ini saya tidak tahu apakah orang-orang Indonesia akan menyukainya, akan tetapi dengan musik ini ternyata menghubungkan antar negara yang berbeda dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa." tuturnya pada kami yang antusias bertanya saat itu.

Tak hanya itu, kami pun sempat penasaran mengenai perjalanan konser mereka, sehingga Alessandro juga menjelaskan mengenai kedatangannya. Ia mengungkapkan selain untuk mempromosikan musik dan albumnya, juga merupakan rangkaian tur mereka yang dilaksanakan sejak tanggal 18 Agustus sampai dengan 6 September 2017. Musisi terompet Marco Vezzoso dan pianis Alessandro Colina, akan melakukan serangkaian tur yaitu di Kamboja, Indonesia dan Jepang dengan total 16 konser.



Beralih pada musisi partner nya, Marco Vezzoso. Pria dengan style botak nan gagah (perawakannya memang besar sehingga saya katakan gagah😅) ini merupakan musisi terompet yang selalu bergairah terhadap musik Jazz dan improvisasi. Saya yang antusias terhadap dua musisi ini langsung lincah menjelajahi track record mereka. 

Vezzoso ternyata telah melakukan 19 rekaman sebagai sideman di berbagai ragam formasi dan genre, pada tahun 2014, ia melakukan rekaman album pertamanya dengan lagu orisinil yang ditulis olehnya untuk label Milan EMS,  dan tahun 2015 atas kesuksesan pencapaiannya selama turnya di Jepang Barat, label Jepang “ DA Vinci Editions” telah merekam dan mempublikasikan konsernya yang diadakan di Osaka, dan didistribusikan oleh EGEA. Sedangkan, Alessandro Colina memulai studinya, dibawah bimbingan pamannya yaitu Maestro Ubaldo Glardini, ia bermain dengan almarhum Michel Petrucciani, dalam tur yang sangat panjang di banyak panggung festival-festival di itali, setelah bertahun-tahun melakukan kolaborasi yang intens, di acara internasional Alessandro Collina bersama dengan Peillon dan Cervetto memutuskan untuk memberi hormat pada musik Michel "makous" Petrucciani.

Oh ya, saya yang memang terbiasa riset sebelum menghadiri acara apapun, bertemu siapapun (atau karena kerjaan saya sebagai jurnalis yang terbiasa riset dulu), mencari berbagai informasi tentang musisi ini. Jadi, ternyata mereka juga pernah menyelenggarakan sebuah proyek. Sebuah proyek multi-faceted yang hampir mendekati gaya jazz (bebop, smooth, Latin, funk) namun dalam bentuk modern dan lounge. Musik yang luar biasa, penuh dengan puisi, melodi pengerjaan terbaik, dikelilingi oleh alur tanpa henti: inilah bahan untuk saat yang menyenangkan untuk menemukan jazz yang dapat diakses oleh masyarakat umum.

Mereka juga termasuk yang ramah dan terbuka ketika ditanya mengenai tanggapan, pendapat atau diminta menceritakan pengalaman mereka. Namun, karena saat itu jumlah kami (penonton) yang antusias untuk berpoto bersama dan berjabat tangan, kami yang hobi 'menginterogasi' pun akhirnya hanya bisa bercakap sedikit. Mengenai kesan, mereka pun mengiyakan ke-excited-an mereka terhadap Asia khususnya Indonesia.

(Di akhir konser setelah berbincang sedikit, sayangnya Maestro Alessandro sedang diwawancarai sehingga tidak jadi foto dengannya)


Sebagai penikmat musik Jazz, saya pribadi akan senang menunggu konser mereka berikutnya di Jakarta. Atau barangkali bisa menyaksikan di luar negeri❤

Yeayyyy, awesome opening night of concerto. We had super fun today. See you👒🎹🎺🎶

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Emansipation: Woman’s Employment, Traditional Image and Improve The World Governance

Image :  boivieapedia.pbworks Hello, Guys. I am Riri, a university student. I would like to talk to you about the areas of Women's life that are changing the most, namely those centering on Emancipation. Emancipation is any of various efforts to procuring political rights or equality, often for a specifically disenfranchised group, or more generally in discussion of such matters. Japan is a country in which gender roles have appeared to be clearly circumscribed and stable. Both Westerners and many Japanese men have a vivid mental image of Japanese women as dependent, deferential, devoted to their families, and anything but ambitious. Japan, perhaps more so then any other country, has undergone numerous, radical transformations during the past 150 years. Beginning with those born in the early 1800's, every generation of Japanese has experienced some sort of revolutionary redefinement of society. Japan has evolved from its semi-feudal roots to become a world power. The n...

9 Kuliner Asyik yang Cocok Kamu Nikmati Saat Kencan

Ditulis untuk klien Qraved Review Restaurant dan Menu Makanan Riri Anggraheni, 17 Oktober 2016 Image :  ftd.com Kencan! Ah, pasti bayangan indah nan romantis terlintas di benak. Ya, seperti apapun kencan yang kamu inginkan, tujuannya tetap sama, yaitu bersenang-senang tapi dengan sedikit bumbu romantis. Selama kamu mau mempertimbangkan apa yang disuka pasangan kamu dan bisa merencanakan kencan kalian dengan baik, kamu harusnya bisa melakukan kencan dengan sukses. Lalu, bagi kamu yang senang icip-icip makanan dan minuman saat kencan, tempat mana saja sih yang jadi rekomendasi? Coba intip 9  kuliner asyik berikut ini yang cocok kamu nikmati saat kencan! Dijamin anti mainstream dan bikin kencan kamu gak ngebosenin! 1.   Brown Fox Waffle & Coffee   Pasar Minggu Jika kamu ingin kencan kamu terasa “manis” dari awal hingga akhir, pastikan kamu dan pasangan punya cukup waktu berdua agar kalian punya tempat dan waktu untuk meningkatkan rasa saya...

#RSProject Bantu Peduli ODGJ Panti Fajar Berseri

Membaca judul dari campaign ini mungkin Anda bertanya-tanya apa sih #RSproject ini? Projectnya Rumah Sakit? Hehe sama sekali bukan😁 Jadi, #RSproject ini merupakan singkatan Riri and Sandy project . Kami berinisiatif membuat project campaign ini di latarbelakangi oleh rasa kepedulian kami terhadap orang-orang yang memiliki masalah mental illness . Apalagi d i masa pandemi ini, salah satu kelompok yang paling terdampak akibat krisis Covid-19 adalah keluarga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa. Mereka disebut dengan kelompok rentan. Kelompok rentan sering juga disebut sebagai kelompok marginal yang umumnya berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi yang dialami. Kelompok ini seringkali mengalami apa yang disebut dengan pengecualian untuk mendapatkan program pemerintah.  Stigma dan diskriminasi menjadi pagar pembatas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan masyarakat, yang menyebabkan mereka berada dalam kesulitan ekonomi.  Di luar alasan ini, kami berdua juga memiliki al...